Hariday.id - Pernah nggak sih kamu merasa hidup ini nggak adil? Semua yang udah kita bangun dengan susah payah tiba-tiba hancur, orang-orang yang kita percaya pergi satu per satu, bahkan dunia seakan ikut menertawakan kita. Rasanya kayak semua pintu tertutup, nggak ada jalan keluar, dan kita cuma bisa nangis sendirian.
Aku pernah ada di fase itu. Fase di mana hidupku seperti runtuh. Bayangkan, dalam waktu hampir bersamaan aku kehilangan pekerjaan, kehilangan orang yang aku cintai, dan kehilangan kepercayaan diri. Rasanya semua yang aku punya selama ini nggak ada artinya lagi.
Hari-hari terasa berat banget. Bangun tidur aja rasanya udah nggak ada semangat. Makan pun hambar, ketemu orang rasanya nggak nyaman, bahkan senyum pun terasa dipaksa. Aku pikir waktu itu, “Kenapa hidup kejam banget sama aku?”
Tapi ternyata, di balik semua rasa sakit itu, ada pelajaran yang akhirnya bikin aku lebih kuat. Dan jujur aja, aku nggak akan bisa sampai di titik ini kalau dulu aku nggak jatuh sedalam itu.
1. Runtuh Itu Bagian dari Hidup
Dulu aku selalu berpikir hidup harusnya lurus-lurus aja. Sekolah, kerja, nikah, punya keluarga, hidup bahagia. Tapi kenyataannya nggak semudah itu. Kadang ada badai yang datang tanpa permisi, mengguncang semua yang kita punya.
Aku belajar kalau runtuh itu wajar. Semua orang pasti pernah ngalamin titik terendahnya, cuma ceritanya aja yang berbeda. Ada yang kehilangan orang tua, ada yang gagal dalam bisnis, ada juga yang dikhianati sahabatnya sendiri. Jadi kalau kamu sekarang lagi jatuh, percayalah kamu nggak sendirian.
2. Menangis Itu Nggak Salah
Waktu dunia terasa runtuh, aku sering banget nangis sendirian. Awalnya aku merasa lemah, kayak “kok aku cengeng banget sih?” Tapi lama-lama aku sadar, nangis itu cara tubuh ngeluarin rasa sakit.
Menangis bukan berarti kita kalah. Justru dengan nangis, kita kasih ruang buat hati kita bernapas. Setelah itu, pelan-pelan kita bisa belajar untuk menerima kenyataan. Jadi jangan tahan air mata kalau memang itu yang bikin lega.
3. Bangkit Itu Butuh Waktu
Jujur, aku nggak bisa langsung berdiri setelah jatuh. Butuh waktu berbulan-bulan buat mulai merasa lebih baik. Tapi aku belajar, nggak apa-apa kalau prosesnya lama.
Bangkit itu bukan soal seberapa cepat, tapi seberapa konsisten kita mau berusaha. Kadang cuma langkah kecil aja udah cukup. Kayak mulai olahraga ringan, baca buku motivasi, atau sekadar ngobrol sama orang yang kita percaya. Dari hal kecil itu, sedikit demi sedikit semangat hidup mulai kembali.
4. Tuhan Punya Rencana yang Lebih Baik
Aku percaya, nggak ada hal yang terjadi di dunia ini tanpa alasan. Kalau saat itu aku nggak kehilangan pekerjaan, mungkin aku nggak akan pernah berani memulai usaha kecilku sendiri. Kalau aku nggak patah hati, mungkin aku nggak akan belajar mencintai diri sendiri dulu sebelum mencintai orang lain.
Kadang kita nggak langsung ngerti rencana Tuhan. Tapi seiring waktu, semua potongan puzzle itu akan nyatu dan bikin kita sadar: “Oh, ternyata ini alasannya.”
5. Aku Jadi Versi yang Lebih Kuat
Sekarang kalau aku lihat ke belakang, aku bersyukur pernah jatuh sedalam itu. Karena dari situ aku belajar banyak hal:
-
Belajar untuk nggak gampang menyerah.
-
Belajar untuk lebih menghargai orang-orang yang masih ada di sisiku.
-
Belajar bahwa bahagia itu bukan soal punya segalanya, tapi bisa merasa cukup dengan apa yang ada.
Aku sadar, berdiri lagi setelah runtuh itu memang nggak gampang. Tapi justru di situlah kekuatan kita ditempa. Luka itu memang sakit, tapi dari luka itulah lahir keteguhan.
Penutup
Kalau sekarang kamu lagi ada di titik terendah, izinkan aku bilang ini: kamu nggak sendirian. Dunia memang bisa runtuh kapan aja, tapi kamu selalu punya pilihan untuk bangkit. Pelan-pelan aja, nggak usah buru-buru. Ingat, setiap badai pasti berlalu.
Jadi jangan takut kalau kamu jatuh. Karena setiap kali kita runtuh, selalu ada kesempatan untuk berdiri lagi. Dan ketika kamu berhasil melewati itu, kamu akan sadar bahwa kamu jauh lebih kuat dari yang pernah kamu kira.