Hari Ini Saya Belajar Bersabar di Tengah Macet

 

Hariday.id - Pagi ini, jalanan terasa lebih padat dari biasanya. Motor dan mobil berjejal, klakson bersahut-sahutan, dan udara panas membuat suasana semakin tidak nyaman. Dalam hati, saya sempat menggerutu: “Kenapa harus macet lagi?”

Tapi kemudian saya berhenti sejenak, menarik napas dalam-dalam, dan mencoba melihat keadaan dengan cara berbeda. Di sekitar saya, ada pengemudi yang tetap tersenyum, ada anak kecil yang melambaikan tangan dari dalam mobil, bahkan ada pedagang asongan yang tetap berusaha mencari rezeki dengan sabar.

Dari situ saya sadar, kemacetan ini bukan sesuatu yang bisa saya kendalikan. Yang bisa saya kendalikan hanyalah bagaimana saya meresponsnya. Apakah saya mau marah-marah dan lelah sendiri, atau memilih untuk lebih tenang dan menerima situasi apa adanya.

Hari ini saya belajar: bersabar tidak selalu berarti diam, tapi memilih untuk tidak membiarkan keadaan buruk merusak hati. Dan kadang, sabar itu sesederhana mengalihkan pikiran—mendengarkan lagu favorit, atau sekadar memperhatikan orang-orang di sekitar dengan rasa syukur.

Macet memang tidak menyenangkan, tapi ia bisa menjadi ruang belajar kecil tentang bagaimana kita menghadapi hidup yang sering kali tak sesuai rencana.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama